Tidak Olahraga Lebih Berbahaya Daripada Merokok dan Diabetes
Tidak Olahraga Lebih Berbahaya Daripada Merokok dan Diabetes
Tidak berolahraga mungkin memunculkan risiko yang besar untuk kesehatan. Namun, urusan itu ternyata jauh lebih riskan daripada merokok, diabetes, serta penyakit jantung.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1945935/original/045001100_1519808422-Olahraga_lari_iStockphoto__3_.jpg)
Mengutip USA Today pada Jumat (25/10/2018), sebuah riset di Cleveland Clinic mempelajari lebih dari 122 ribu pasien yang berpartisipasi dalam pengujian treadmill antara 1991 dan 2014.
Penelitian tersebut mengindikasikan kesehatan kardiorespirasi yang lebih baik mempunyai kaitan dengan usia yang lebih panjang. Sementara, kebugaran aerobik fanatik memberikan manfaat terbesar. Terutama untuk orang berusia lebih dari 70 tahun dan penderita hipertensi.
Studi ini pun mengatakan, risiko yang dimunculkan dengan tidak olahraga sama atau lebih tinggi daripada mengisap rokok atau diabetes.
"Kebugaran aerobik ialah sesuatu yang bisa dikontrol oleh mayoritas pasien," kata berpengalaman jantung Dr. Wael Jaber dari Cleveland Clinic. Mereka pun menemukan, dalam berolahraga tidak terdapat batasan seberapa tidak sedikit latihan yang mesti dilakukan.
Penelitian itu diterbitkan pada 19 Oktober di Journal of American Medical Association Network Open.
Sekalipun tidak sedikit penelitian yang menyokong tentang pentingnya berolahraga, namun tidak sedikit masyarakat dunia yang tidak pernah lumayan untuk melakukan pekerjaan fisik.
Bulan lalu, World Health Organization (WHO) mengejar bahwa 1,4 miliar warga dunia tidak aktif secara fisik. Ini menanam mereka pada risiko penyakit seperti diabetes.
Pada Mei lalu, riset dari Institute for Exercise and Environmental Medicine di Texas Health Presbyterian Hospital dan University of Texas Southwestern Medical Center, AS menemukan, olahraga dua hingga tiga hari seminggu bisa meminimalkan kekakuan pada arteri berukuran sedang.
Tidak berolahraga mungkin memunculkan risiko yang besar untuk kesehatan. Namun, urusan itu ternyata jauh lebih riskan daripada merokok, diabetes, serta penyakit jantung.
Mengutip USA Today pada Jumat (25/10/2018), sebuah riset di Cleveland Clinic mempelajari lebih dari 122 ribu pasien yang berpartisipasi dalam pengujian treadmill antara 1991 dan 2014.
Penelitian tersebut mengindikasikan kesehatan kardiorespirasi yang lebih baik mempunyai kaitan dengan usia yang lebih panjang. Sementara, kebugaran aerobik fanatik memberikan manfaat terbesar. Terutama untuk orang berusia lebih dari 70 tahun dan penderita hipertensi.
Studi ini pun mengatakan, risiko yang dimunculkan dengan tidak olahraga sama atau lebih tinggi daripada mengisap rokok atau diabetes.
"Kebugaran aerobik ialah sesuatu yang bisa dikontrol oleh mayoritas pasien," kata berpengalaman jantung Dr. Wael Jaber dari Cleveland Clinic. Mereka pun menemukan, dalam berolahraga tidak terdapat batasan seberapa tidak sedikit latihan yang mesti dilakukan.
Penelitian itu diterbitkan pada 19 Oktober di Journal of American Medical Association Network Open.
Sekalipun tidak sedikit penelitian yang menyokong tentang pentingnya berolahraga, namun tidak sedikit masyarakat dunia yang tidak pernah lumayan untuk melakukan pekerjaan fisik.
Bulan lalu, World Health Organization (WHO) mengejar bahwa 1,4 miliar warga dunia tidak aktif secara fisik. Ini menanam mereka pada risiko penyakit seperti diabetes.
Pada Mei lalu, riset dari Institute for Exercise and Environmental Medicine di Texas Health Presbyterian Hospital dan University of Texas Southwestern Medical Center, AS menemukan, olahraga dua hingga tiga hari seminggu bisa meminimalkan kekakuan pada arteri berukuran sedang.
Comments
Post a Comment