Gowok, Surga Dunia Pranikah Jejaka Jawa
Gowok, Surga Dunia Pranikah Jejaka Jawa
Orang Jawa mempunyai tidak sedikit tradisi dan kebijaksanaan lokal yang paling kaya dan bijak. Namun bila kita sebut kata Gowok, barangkali 10 dari 10 pemuda jaman now telah tidak tahu lagi arti dan artinya.
Gak nyangka, bila pada jaman dahulu, ada suatu tradisi dimana pemuda Jawa yang bakal menikah mesti sekolah dulu. Tradisi ini pernah marak di wilayah Jawa Tengah selama Purworejo da Banyumas loh.
Di sekolah ini mereka belajar bagaimana menghadapi malam kesatu. Jejaka pun akan diajarkan mengenal seluk beluk tubuh wanita dan teknik-teknik bercinta sampai-sampai istri bakal puas.
Nah orang tua sang pemuda bakal mengirim jejaka tadi ke seorang gowok. Gowok ialah perempuan berusia 30 tahunan yang sudah tidak sedikit makan asam garam mengenai hubungan pria dan perempuan.
Namun, yang diajarkan oleh Gowok tidak saja soal ranjang loh. Sang pemuda pun berlatih tidak sedikit hal tentang lokasi tinggal tangga, dapur, kondangan,tata busana dan bagaimana memperlakukan wanita sebagai suami.
Singkatnya sesudah tinggal serumah dengan Gowok sekitar seminggu, jejaka tadi bakal berubah dari pemuda kencur menjadi pria yang lelanangin jagad.
Menurut kisah konon tradisi gowok ini berasal dari Cina. Pada ketika Laksamana Cheng Ho datang ke pulau Jawa pada mula abad ke 15, ikut pun seorang perempuan mempunyai nama Go Wook Niang yang mengenalkan tradisi ini untuk masyarakat Jawa.
Akhirnya tradisi gowok ini menyebar luas di pulau Jawa sampai pertengahan abad ke 20. Dan lelanagin jagad yang dimaksud ialah menjadi seoarang pria mempesona yang dapat meluluhkan hati masing-masing wanita. Pesona abadi yang terpancar, selalu bercahaya sepanjang masa. Takkan luruh oleh zaman, takkan lekang oleh waktu.
Orang Jawa mempunyai tidak sedikit tradisi dan kebijaksanaan lokal yang paling kaya dan bijak. Namun bila kita sebut kata Gowok, barangkali 10 dari 10 pemuda jaman now telah tidak tahu lagi arti dan artinya.
Gak nyangka, bila pada jaman dahulu, ada suatu tradisi dimana pemuda Jawa yang bakal menikah mesti sekolah dulu. Tradisi ini pernah marak di wilayah Jawa Tengah selama Purworejo da Banyumas loh.
Di sekolah ini mereka belajar bagaimana menghadapi malam kesatu. Jejaka pun akan diajarkan mengenal seluk beluk tubuh wanita dan teknik-teknik bercinta sampai-sampai istri bakal puas.
Nah orang tua sang pemuda bakal mengirim jejaka tadi ke seorang gowok. Gowok ialah perempuan berusia 30 tahunan yang sudah tidak sedikit makan asam garam mengenai hubungan pria dan perempuan.
Namun, yang diajarkan oleh Gowok tidak saja soal ranjang loh. Sang pemuda pun berlatih tidak sedikit hal tentang lokasi tinggal tangga, dapur, kondangan,tata busana dan bagaimana memperlakukan wanita sebagai suami.
Singkatnya sesudah tinggal serumah dengan Gowok sekitar seminggu, jejaka tadi bakal berubah dari pemuda kencur menjadi pria yang lelanangin jagad.
Menurut kisah konon tradisi gowok ini berasal dari Cina. Pada ketika Laksamana Cheng Ho datang ke pulau Jawa pada mula abad ke 15, ikut pun seorang perempuan mempunyai nama Go Wook Niang yang mengenalkan tradisi ini untuk masyarakat Jawa.
Akhirnya tradisi gowok ini menyebar luas di pulau Jawa sampai pertengahan abad ke 20. Dan lelanagin jagad yang dimaksud ialah menjadi seoarang pria mempesona yang dapat meluluhkan hati masing-masing wanita. Pesona abadi yang terpancar, selalu bercahaya sepanjang masa. Takkan luruh oleh zaman, takkan lekang oleh waktu.
Comments
Post a Comment