Kisah Bule Asal Bulgaria yang Tak Malu Mengais Sampah di Bali demi Mengisi Perut

Kisah Bule Asal Bulgaria yang Tak Malu Mengais Sampah di Bali demi Mengisi Perut

Para wisatawan asing yang sering datang berlibur ke Indonesia, rata-rata dirasakan sebagai orang berada atau paling tidak mampu dalam hal keuangan di mata masyarakat Tanah Air. Namun bertolak belakang dengan sosok Bule asal Bulgaria ini. Dilansir dari news.detik.com, aksi pria mempunyai nama Toto tersebut mendadak viral di dunia maya.






Jika disaksikan secara seksama, terlihat tak ada yang mengherankan dari sang bule. Dirinya juga terlihat cuek dengan sekelilingnya sembari terus mengais tumpukan sampah untuk mencari makanan yang tersisa. Usut punya usut, lelaki berusia 42 tahun tersebut adalah seorang pelancong travel with no money, di mana travelling dengan teknik tersebut menuntut seseorang supaya benar-benar berhemat selama dalam perjalanan.



Dalam rekaman video yang diunggah oleh Dwikayanti Pudja tersebut, menunjukkan sang bule yang mengais-ngais sampah dari lokasi satu ke lainnya. Padahal, orang-orang di sekitarnya tidak sedikit yang bersimpati dengan menawari dirinya sebungkus nasi untuk dimakan, namun ditampik secara halus oleh dirinya.

Dilansir dari news.detik.com, Toto sendiri telah melanglang buana ke sejumlah negara seperti di Eropa dan Asia laksana Hungaria, Slovakia, Italia, Prancis, Spanyol, Turki, Yunani, Singapura. Di Bali, dirinya baru pertamakali berkunjung ke Pulau Dewata tersebut. Meski terlihat seperti seorang bule yang tengah kesusahan, ternyata ada alasan lain di balik aksinya menggali makanan di tempat sampah tersebut.


Di samping menjadi pelaku travel with no money, Toto pun menghemat di uang makan dan tempat tinggal supaya bisa melakukan pembelian tiket pesawat. Salah satu metodenya mengirit ialah dengan menggali makanan gratis di salah satu tumpukan sampah. Meski tampak jorok, dirinya tampak nyaman dengan teknik tersebut. Di samping itu, ia kerap menampik makanan pemberian warga sebab tidak menyenangi masakan Indonesia yang berisi rempah-rempah seperti merica dan cabai.

“Karena kami orang Eropa tidak dapat makan-makanan berempah. Kalian orang Indonesia tidak jarang sekali santap makanan pedas cabai atau merica. Sementara tidak ada yang diminum. Kadang dari sampah kamu dapat menemukan daging apa saja, telur, nasi yang masih pantas makan dan dilemparkan orang-orang,” jelas Toto yang dikutip dari news.detik.com.


Ya, makanan sisa yang teronggok di dalam tempat sampah, menjadi sumber penting untuk Toto  bertahan hidup. Masalahnya  ternyata masih banyak orang yang tega melemparkan makanan dalam keadaan masih utuh atau pantas disantap. Padahal, masih banyak orang di luar sana yang kelaparan dan tak dapat memenuhi asupan gizi secara layak.

Satu hal yang dapat diambil dari cerita ini adalah, mengingatkan kebiasaan buruk kita andai pernah melemparkan makanan yang sejatinya masih utuh dan sering di sia-siakan. Alangkah bijaknya andai kita memakan sesuatu dengan kadar dan porsi yang sesuai. Daripada nanti makanannya terbuang, kan jadinya mubazir.

Comments

Popular posts from this blog

Filosofi Jadah dan Jenang Di Acara Pernikahan Jawa

Kenapa Sisi Kiri Wajah Lebih Bagus bikin Selfie?