China Akan Luncurkan Bulan Palsu, Lebih Terang dari Aslinya
China Akan Luncurkan Bulan Palsu, Lebih Terang dari Aslinya
Satu kota di barat daya China, Chengdu, berencana menciptakan bulan purnama palsu pada 2020. Berdasarkan keterangan dari Direktur Institut Penelitian Luar Angkasa dan Sistem Teknologi Mikroelektronik Chengdu, Wu Chunfeng, bulan purnama imitasi ini akan diciptakan dengan pertolongan satelit.
Dikutip dari People Daily Online, Senin 22 Oktober 2018, bulan imitasi ini bakal dirancang guna melengkapi cahaya bulan di malam hari. Wu menyebut, kecerahan bulan produksi itu delapan kali dari bulan pribumi dan akan lumayan terang mengubah menggantikan lampu jalan.
Satelit penerangan ini dianggap dapat menerangi lokasi berdiameter 10 sampai 30 kilometer. Sementara cakupan pencahayaan yang tepat bisa dikontrol jarak jauh.
Ide bulan imitasi ini sebetulnya hadir dari seorang seniman Prancis. Instalasi seniman Prancis yang tak dinamakan namanya tersebut berupa menggantung kalung dari cermin di atas bumi, sampai-sampai dapat memantulkan cahaya matahari ke jalanan Paris, sepanjang tahun.
Pengujian satelit penerangan ini telah dibuka sejak bertahun-tahun lalu. Sekarang, klaim Wu, teknologi itu nyaris paripurna.
Meski demikian, proyek ini memancing kontroversi. Sebab, bebrapa orang mengaku keprihatinan mengenai akibat bulan imitasi ke rutinitas fauna dan pemantauan astronomi.
Direktur Institute of Optic, School of Aerospace, Harbin Institute of Technology, Kang Weimin, menyangkal anggapan gangguan itu. Dia menyatakan cahaya dari satelit serupa dengan cahaya sore yang tak memprovokasi rutinitas hewan.
Satu kota di barat daya China, Chengdu, berencana menciptakan bulan purnama palsu pada 2020. Berdasarkan keterangan dari Direktur Institut Penelitian Luar Angkasa dan Sistem Teknologi Mikroelektronik Chengdu, Wu Chunfeng, bulan purnama imitasi ini akan diciptakan dengan pertolongan satelit.
Dikutip dari People Daily Online, Senin 22 Oktober 2018, bulan imitasi ini bakal dirancang guna melengkapi cahaya bulan di malam hari. Wu menyebut, kecerahan bulan produksi itu delapan kali dari bulan pribumi dan akan lumayan terang mengubah menggantikan lampu jalan.
Satelit penerangan ini dianggap dapat menerangi lokasi berdiameter 10 sampai 30 kilometer. Sementara cakupan pencahayaan yang tepat bisa dikontrol jarak jauh.
Ide bulan imitasi ini sebetulnya hadir dari seorang seniman Prancis. Instalasi seniman Prancis yang tak dinamakan namanya tersebut berupa menggantung kalung dari cermin di atas bumi, sampai-sampai dapat memantulkan cahaya matahari ke jalanan Paris, sepanjang tahun.
Pengujian satelit penerangan ini telah dibuka sejak bertahun-tahun lalu. Sekarang, klaim Wu, teknologi itu nyaris paripurna.
Meski demikian, proyek ini memancing kontroversi. Sebab, bebrapa orang mengaku keprihatinan mengenai akibat bulan imitasi ke rutinitas fauna dan pemantauan astronomi.
Direktur Institute of Optic, School of Aerospace, Harbin Institute of Technology, Kang Weimin, menyangkal anggapan gangguan itu. Dia menyatakan cahaya dari satelit serupa dengan cahaya sore yang tak memprovokasi rutinitas hewan.
Comments
Post a Comment