Inilah 5 Tragedi Paling Mencekam Di Indonesia
Inilah 5 Tragedi Paling Mencekam Di Indonesia
Tidak ada seorangpun yang mengharapkan datangnya musibah. Namun bilamana Tuhan telah berkehendak, maka musibah bisa datang kapanpun secara tidak terduga. Seperti 5 tragedi sangat mematikan yang pernah terjadi di Indonesia ini. Sebagian diakibatkan oleh bencana alam, beberapa lagi sebab ulah manusia sendiri.
1. Tragedi gunung Krakatau, membuat bulan berwarna biru.
Indonesia tak akan pernah dapat melupakan tragedi kelam dari keganasan alam, meletusnya gunung krakatau pada 26-27 Agustus 1883. Sebanyak 36 ribu orang tewas, melenyapkan pulau dan memicu dua tsunami.
Letusan Krakatau pun menciptakan fenomena angkasa. Karena abu vulkanik yang muncrat ke angkasa, menciptakan Bulan berwarna biru.
2. Tsunami di Aceh, tragedi sangat mematikan sepanjang abad 21.
26 Desember 2004, kala tersebut sekitar pukul 07.58 WIB, gempa berkekuatan 9,1 skala Richter (SR) menghantam dasar laut di barat daya Sumatra sampai gelombang tsunami juga menerjang. Hanya dalam beberapa jam saja, kekuatan gelombang tsunami dari gempa tersebut mencapai daratan Afrika.
3. Jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 menjelang perayaan tahun baru.
Apakah kalian masih ingat dengan jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura pada 28 Desember 2014 lalu? Tragedi jatuhnya pesawat ini disinggung sebagai tragedi yang paling memilukan sebab terjadi menjelang perayaan Tahun baru.
4. Konflik berdarah Tragedi Sampit.
Februari 2001 menjadi masa sangat mengerikan dalam sejarah Indonesia, tepatnya di distrik Sampit. Di masa itu, tanah Kalimantan Tengah diisi dengan pemandangan mengerikan. Mayat berjatuhan, rumah-rumah dibakar, listrik mati total, serta teriakan-teriakan keras untuk berperang.
5. Kasus bunuh diri massal di Bali.
Peristiwa ini terjadi di Denpasar, Bali pada tahun 1906. Kala tersebut Bali masih dikuasai oleh Pemerintah Belanda. Bahkan semua penjajah ini dapat masuk dan menginvasi kerajaan semua Denpasar dan membuat Raja dan rakyat merasa tak dihargai.
Akhirnya Raja dan semua rakyat berkumpul di lapangan. Raja menyuruh pendeta menikamkan belati ke arahnya. Setelah itu semua rakyat mengikuti dengan saling membunuh dirinya sendiri dan membunuh teman di sampingnya. Diperkirakan terdapat lebih dari 1.000 orang yang meninggal akibat kejadian ini.
Tidak ada seorangpun yang mengharapkan datangnya musibah. Namun bilamana Tuhan telah berkehendak, maka musibah bisa datang kapanpun secara tidak terduga. Seperti 5 tragedi sangat mematikan yang pernah terjadi di Indonesia ini. Sebagian diakibatkan oleh bencana alam, beberapa lagi sebab ulah manusia sendiri.
1. Tragedi gunung Krakatau, membuat bulan berwarna biru.
Indonesia tak akan pernah dapat melupakan tragedi kelam dari keganasan alam, meletusnya gunung krakatau pada 26-27 Agustus 1883. Sebanyak 36 ribu orang tewas, melenyapkan pulau dan memicu dua tsunami.
Letusan Krakatau pun menciptakan fenomena angkasa. Karena abu vulkanik yang muncrat ke angkasa, menciptakan Bulan berwarna biru.
2. Tsunami di Aceh, tragedi sangat mematikan sepanjang abad 21.
26 Desember 2004, kala tersebut sekitar pukul 07.58 WIB, gempa berkekuatan 9,1 skala Richter (SR) menghantam dasar laut di barat daya Sumatra sampai gelombang tsunami juga menerjang. Hanya dalam beberapa jam saja, kekuatan gelombang tsunami dari gempa tersebut mencapai daratan Afrika.
3. Jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 menjelang perayaan tahun baru.
Apakah kalian masih ingat dengan jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura pada 28 Desember 2014 lalu? Tragedi jatuhnya pesawat ini disinggung sebagai tragedi yang paling memilukan sebab terjadi menjelang perayaan Tahun baru.
4. Konflik berdarah Tragedi Sampit.
Februari 2001 menjadi masa sangat mengerikan dalam sejarah Indonesia, tepatnya di distrik Sampit. Di masa itu, tanah Kalimantan Tengah diisi dengan pemandangan mengerikan. Mayat berjatuhan, rumah-rumah dibakar, listrik mati total, serta teriakan-teriakan keras untuk berperang.
5. Kasus bunuh diri massal di Bali.
Peristiwa ini terjadi di Denpasar, Bali pada tahun 1906. Kala tersebut Bali masih dikuasai oleh Pemerintah Belanda. Bahkan semua penjajah ini dapat masuk dan menginvasi kerajaan semua Denpasar dan membuat Raja dan rakyat merasa tak dihargai.
Akhirnya Raja dan semua rakyat berkumpul di lapangan. Raja menyuruh pendeta menikamkan belati ke arahnya. Setelah itu semua rakyat mengikuti dengan saling membunuh dirinya sendiri dan membunuh teman di sampingnya. Diperkirakan terdapat lebih dari 1.000 orang yang meninggal akibat kejadian ini.
Comments
Post a Comment