Sudomo, Tangan Kanan Soeharto yang Rela Ganti Agama

Sudomo, Tangan Kanan Soeharto yang Rela Ganti Agama

Sudomo bermunculan di Malang pada 20 September 1926. Ia tertarik dengan sektor bahari semenjak muda. Setelah lulus dari sekolah menengah di Malang pada 1943 Sudomo melanjutkan studi ke sekolah pelayaran. Setahun lantas ia melatih di suatu sekolah pelayaran di Pasuruan.



Ketika Badan Keamanan Rakyat (BKR) Laut disusun pada 1945, Sudomo mengikutsertakan diri dan diterima. Sejak saat tersebut karier militernya di Angkatan Laut melesat cepat.

Ia satu-satunya perwira tinggi Angkatan Laut yang menempati posisi penting nyaris sepanjang sejarah Orde Baru. Ia sempat menjadi petinggi Kopkamtib, Wakil Panglima ABRI, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), sampai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Karier politiknya selesai seiring dengan tumbangnya Orde Baru pada 1998.

Meski hidup dalam karir yang paling melejit, Sudomo mempunyai kerisauan dalam hatinya. Ia menyesal pernah murtad.

"Saya murtad sekitar 36 tahun. Kalau orang lain berbicara hidup dibuka umur 40 tahun, saya malah mulai usia 75 tahun,'' dilansir dari tirti.id (05/06/18).
Pada 20 September 1990, ia pindah agama demi mengawini perempuan mempunyai nama Fransisca Piay. Sayangnya pernikahan itu harus merasakan kegagalan. Setelah tidak berhasil  berkali-kali, Sudomo akhirnya berubah menjadi muslim pada 22 Agustus 1997. Sudomo juga meninggal pada 18 April 2012, ketika usianya 85 tahun.

Comments

Popular posts from this blog

Filosofi Jadah dan Jenang Di Acara Pernikahan Jawa

Inilah Sungai Di Indonesia Yang Pernah Banjir Darah Dan Mayat Manusia

Benarkah punya pipi tembam membawa keberuntungan?