Perang Mahabarata Mengakibatkan Hilangnya Peradaban Masa

Perang Mahabarata Mengakibatkan Hilangnya Peradaban Masa


Kisah Mahabaratha memang paling melegenda. Konflik berkepanjangan, perebutan kekuasaan, dendam, pelecehan mengecat kisahnya. Peperangan antara keturunan Pandu dan Distarata berjalan paling lama serta menimbulkan tidak sedikit korban. Kisah legenda juga dituliskan dalam sejumlah buku sejarah serta dongeng pewayangan.


Perang Mahabarata Adalah Sebuah Perang Nuklir Yang Mengakibatkan Hilangnya Peradaban Masa

Perang antara Kurawa dan Pandawa diceritakan sangat dahsyat. Cerita ini ditulis selama 1500 tahun Sebelum Masehi. Ada spekulasi bahwa perang di Kurusetra ini adalahsebuah perang nuklir. Diceritakan Arjuna menaiki Weimana suatu kendaraan serupa pesawat terbang. Ia mengenalkan Gendewa disinggung serupa rudal.

Cerita perang Mahabarata lantas dihubungkan dengan penemuan tengkorak kuno yang berisi zat radio aktif. Di samping itu, kiasan senjata yang dipakai dalam perang sangat serupa dengan senjata nuklir pada zaman sekarang. Para berpengalaman juga mengejar sisa-sisa puing-puing yang hangus di hulu sungai. Permukaan dasar sungai tidak rata, ada cekungan yang hanya dapat dilebur dalam suhu 1800 derajat celcius yang hanya dapat dilakukan oleh bom nuklir. Di Rajasthan, India pun ditemukan debu radioaktif, serta bukti-bukti adanya ledakan nuklir yang menghabisi tidak sedikit nyawa. Ledakan atom diperkirakan terjadi selama 12.000 tahun yang lalu.


Para berpengalaman juga mengejar reaktor nuklir yang berusia paling tua, paling mengejutkan. Orang jaman dahulu bahkan dapat mengolah limbah nuklir lebih hebat dari zaman sekarang. Dengan banyaknya bukti yang ditemukan, para berpengalaman meyakini bahwa teknologi zaman dahulu lebih modern dari zaman sekarang. Manusia ketika ini baru mengejar bom nuklir puluhan tahun yang lalu. Sedangkan kemajuan masa lalu telah menggunakannya terlebih dahulu.


Perang memang menghancurkan segalanya. Tidak terdapat yang abadi. Naik turunnya sebuah kemajuan dikarenakan manusia tersebut sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Filosofi Jadah dan Jenang Di Acara Pernikahan Jawa

Inilah Sungai Di Indonesia Yang Pernah Banjir Darah Dan Mayat Manusia

Benarkah punya pipi tembam membawa keberuntungan?