Ini Pekerjaan yang Diprediksi Hilang di Indonesia pada 2030
Ini Pekerjaan yang Diprediksi Hilang di Indonesia pada 2030
Pekerjaan teller bank ditebak akan punah.
Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) menebak ada sejumlah jenis kegiatan yang bakal terus menurun permintaannya sampai 2030. Penurunan ini dipecah dalam tiga langkah waktu.
Pada 2017-2020, ragam kegiatan yang jumlahnya ditebak terus menurun antara beda manajer administrasi, pendahuluan surat, sopir, operator mesin jahit, tukang cetak dan mekanik. Kemudian, pada 2021-2025, jenis kegiatan yang diduga akan menurun jumlahnya antara beda teller bank, resepsionis, tukang kayu, agen travel, operator mesin dan juru masak makanan cepat saji.
Selanjutnya, Kemnaker pun memprediksi ada sebanyak jenis profesi beda yang lambat laun bakal turun jumlahnya pada 2026-2030, antara lain berpengalaman las, staf akuntan, operator mesin, supir truk dan berpengalaman mesin. Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja Bambang Satrio Lelono menuliskan penurunan ini merupakan akibat dari digitalisasi industri.
Sebagai gantinya, ada sebanyak ragam kegiatan yang bakal semakin diperlukan di masa depan, antara beda trainer, programmer, pengacara, manajer sistem informasi, konselor vokasi, dan perancang aplikasi dan gim online. Bagi memenuhi keperluan tenaga kerja tersebut, Bambang menyebut sudah memodifikasi pelajaran yang diajarkan di Balai Latihan Kerja (BLK) kepunyaan pemerintah.
Hingga ketika ini, ada 301 balai pelajaran kerja di semua Indonesia, baik yang dikelola pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. "Hampir di seluruh BLK ada jurusan IT. Kita pun sedang kembangkan pusat pelatihan IT," kata Bambang.
Pekerjaan teller bank ditebak akan punah.
Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) menebak ada sejumlah jenis kegiatan yang bakal terus menurun permintaannya sampai 2030. Penurunan ini dipecah dalam tiga langkah waktu.
Pada 2017-2020, ragam kegiatan yang jumlahnya ditebak terus menurun antara beda manajer administrasi, pendahuluan surat, sopir, operator mesin jahit, tukang cetak dan mekanik. Kemudian, pada 2021-2025, jenis kegiatan yang diduga akan menurun jumlahnya antara beda teller bank, resepsionis, tukang kayu, agen travel, operator mesin dan juru masak makanan cepat saji.
Selanjutnya, Kemnaker pun memprediksi ada sebanyak jenis profesi beda yang lambat laun bakal turun jumlahnya pada 2026-2030, antara lain berpengalaman las, staf akuntan, operator mesin, supir truk dan berpengalaman mesin. Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja Bambang Satrio Lelono menuliskan penurunan ini merupakan akibat dari digitalisasi industri.
Sebagai gantinya, ada sebanyak ragam kegiatan yang bakal semakin diperlukan di masa depan, antara beda trainer, programmer, pengacara, manajer sistem informasi, konselor vokasi, dan perancang aplikasi dan gim online. Bagi memenuhi keperluan tenaga kerja tersebut, Bambang menyebut sudah memodifikasi pelajaran yang diajarkan di Balai Latihan Kerja (BLK) kepunyaan pemerintah.
Hingga ketika ini, ada 301 balai pelajaran kerja di semua Indonesia, baik yang dikelola pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. "Hampir di seluruh BLK ada jurusan IT. Kita pun sedang kembangkan pusat pelatihan IT," kata Bambang.
Comments
Post a Comment