Harta Nabi Musa Terkubur di Bahirah Qarun
Harta Nabi Musa Terkubur di Bahirah Qarun
Dalam Al-Quran 28:76, diceritakan jika di masa sepupun Nabi Musa yang memiliki nama Qarun memiliki kekayaan yang luar biasa. Bahkan, konon harta kekayaan Qarun tersebut tidak akan berakhir sampai hari kiamat. Hal ini pula yang membawa dia menjadi orang yang paling sombong, sampai membuat iri orang-orang Bani Israil.

Bagaimana tidak, saking hartanya banyak, untuk membawa anak kunci lokasi menyimpan harta kekayaannya saja hingga harus dipikul oleh sebanyak orang-orang yang kuat. Namun, akhir pernikahan tragis. Sebab, dia bersama semua kekayaannya lenyap ditelan bumi. Lalu dimana tempat terkuburnya Qarun bersama harta kekayaannya itu?
Menurut sejumlah riwayat, tempat tempat ditenggelamkannya Qarun beserta semua hartanya ke dalam bumi tersebut terjadi di wilayah Al-Fayyum, yakni di suatu kawasan telaga yang terletak selama 90 kilometer (km) atau dua jam perjalanan dengan memakai mobil dari Kairo, ibu kota Mesir. Berdasarkan keterangan dari penduduk setempat, nama telaga itu ialah Bahirah Qarun (laut Qarun). Di selama Al-Fayyum ini yang tersisa melulu berupa puing-puing istana Qarun.
Hal ini pun sempat menjadi perhatian para berpengalaman Geologi dari Eropa Barat. Mereka mengerjakan penelitian yang difokuskan untuk memperlihatkan apakah di tempat tersebut pernah terjadi suatu bencana berupa gempa sampai menenggelamkan Qarun beserta rumahnya, laksana diungkapkan dalam Alquran.
Setelah melewati pengkajian secara komprehensif, semua peneliti dari Eropa tersebut berkesimpulan bahwa di zaman dahulu kala, di tempat tersebut memang benar pernah terjadi bencana berupa gempa bumi yang paling besar, khususnya di unsur sebelah selatan telaga Qarun.
Hal tersebut sebagaimana ditulis DR Rusydi al-Badrawy, dalam bukunya Qashash al-Anbiya' wa al-Tarikh (Kisah Para Nabi dan Sejarahnya). Dengan demikian, Rusydi memungut kesimpulan, andai kisah Qarun tersebut terjadi di sekitar telaga tersebut.
Danau Qarun yang terlihat tenang itu, menurut keterangan dari Rusydi telah ada semenjak dahulu sebelum Qarun ada. Danau itu dulunya adalah sebuah telaga kecil yang dinamakan dengan Munkhafazh al-Laahun.
Kendati demikian, sehubungan dengan Qarun dan hartanya yang ditelan bumi di lokasi tersebut masih dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam. Sebab, bila di situ benar lokasi Qarun dan hartanya ditenggelamkan, sudah tentu akan tidak sedikit ditemukan harta kekayaan Qarun yang tidak akan berakhir sampai kiamat itu.
Dalam Al-Quran 28:76, diceritakan jika di masa sepupun Nabi Musa yang memiliki nama Qarun memiliki kekayaan yang luar biasa. Bahkan, konon harta kekayaan Qarun tersebut tidak akan berakhir sampai hari kiamat. Hal ini pula yang membawa dia menjadi orang yang paling sombong, sampai membuat iri orang-orang Bani Israil.
Bagaimana tidak, saking hartanya banyak, untuk membawa anak kunci lokasi menyimpan harta kekayaannya saja hingga harus dipikul oleh sebanyak orang-orang yang kuat. Namun, akhir pernikahan tragis. Sebab, dia bersama semua kekayaannya lenyap ditelan bumi. Lalu dimana tempat terkuburnya Qarun bersama harta kekayaannya itu?
Menurut sejumlah riwayat, tempat tempat ditenggelamkannya Qarun beserta semua hartanya ke dalam bumi tersebut terjadi di wilayah Al-Fayyum, yakni di suatu kawasan telaga yang terletak selama 90 kilometer (km) atau dua jam perjalanan dengan memakai mobil dari Kairo, ibu kota Mesir. Berdasarkan keterangan dari penduduk setempat, nama telaga itu ialah Bahirah Qarun (laut Qarun). Di selama Al-Fayyum ini yang tersisa melulu berupa puing-puing istana Qarun.
Hal ini pun sempat menjadi perhatian para berpengalaman Geologi dari Eropa Barat. Mereka mengerjakan penelitian yang difokuskan untuk memperlihatkan apakah di tempat tersebut pernah terjadi suatu bencana berupa gempa sampai menenggelamkan Qarun beserta rumahnya, laksana diungkapkan dalam Alquran.
Setelah melewati pengkajian secara komprehensif, semua peneliti dari Eropa tersebut berkesimpulan bahwa di zaman dahulu kala, di tempat tersebut memang benar pernah terjadi bencana berupa gempa bumi yang paling besar, khususnya di unsur sebelah selatan telaga Qarun.
Hal tersebut sebagaimana ditulis DR Rusydi al-Badrawy, dalam bukunya Qashash al-Anbiya' wa al-Tarikh (Kisah Para Nabi dan Sejarahnya). Dengan demikian, Rusydi memungut kesimpulan, andai kisah Qarun tersebut terjadi di sekitar telaga tersebut.
Danau Qarun yang terlihat tenang itu, menurut keterangan dari Rusydi telah ada semenjak dahulu sebelum Qarun ada. Danau itu dulunya adalah sebuah telaga kecil yang dinamakan dengan Munkhafazh al-Laahun.
Kendati demikian, sehubungan dengan Qarun dan hartanya yang ditelan bumi di lokasi tersebut masih dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam. Sebab, bila di situ benar lokasi Qarun dan hartanya ditenggelamkan, sudah tentu akan tidak sedikit ditemukan harta kekayaan Qarun yang tidak akan berakhir sampai kiamat itu.
Comments
Post a Comment