Gaji Buruh di Australia Sebesar Rp1,1 Juta Per Hari
Gaji Buruh di Australia Sebesar Rp1,1 Juta Per Hari
Mau bekerja, liburan sekaligus cari empiris merantau di negara lain? Kamu dapat mencoba mengemukakan Work Holiday Visa (WHV) ke Negeri Kanguru, Australia. Setiap tahun, pemerintah Australia memberi peluang untuk 1000 WNI yang ingin tinggal seraya bekerja secara legal di negara tersebut.
Ahmad Syukri, WNI yang bekerja sebagai pemetik paprika di Australia. (NET.CJ / Ahmad Syukri)
Ada sekian banyak lapangan kerja, laksana di kafe, bar, restoran, hotel dan yang paling unik yaitu bekerja di perkebunan. Eits, jangan terlalu meremehkan dulu ya. Kerja di negara Australia punya kompensasi yang lumayan tinggi loh. Seperti yang dijalani Ahmad Syukri, WNI yang menjadi pemetik paprika di perkebunan Bowen, Queensland, Australia.
Di hari kerjanya, Ahmad BEKERJA Dari jam 7 pagi Hingga 3 senja DENGAN bayaran 75 sen per bara paprika. Dalam sehari, rata-rata pekerja dapat memetik paprika sejumlah 120-150 bara. Jadi, pendapatan per dolar dapat mencapai 90-112 dolar Australia atau Rp940 ribu- Rp1,1 juta.
Tapi di balik gajinya yang lumayan, Anda mesti siap bekerja di bawah terik matahari dan mengusung paprika yang bebannya lumayan menguras tenaga. Di sisi lain, kamu dapat mendapat empiris baru, yaitu bekerja di kebun dan berkenalan dengan pekerja lain laksana dari Thailand, Korea, Cina dan Italia.
Diihak sebagai kegiatan utama, bekerja di kebun pun adalah syarat untuk mereka yang ingin visa perpanjangan WHV. Jadi bila kamu inginkan bekerja 1 tahun lagi, dan harus bekerja di sekitar 88 hari.
Bagi Yang tertarik, kamu DAPAT mengajukan WHV DENGAN memenuhi Berkas persyaratan Dari Pemerintah Australia. Program yang digunakan untuk membantu pertukaran pelajar ini dapat dibuntuti oleh WNI yang berusia 18-30 tahun.
Mau bekerja, liburan sekaligus cari empiris merantau di negara lain? Kamu dapat mencoba mengemukakan Work Holiday Visa (WHV) ke Negeri Kanguru, Australia. Setiap tahun, pemerintah Australia memberi peluang untuk 1000 WNI yang ingin tinggal seraya bekerja secara legal di negara tersebut.
Ahmad Syukri, WNI yang bekerja sebagai pemetik paprika di Australia. (NET.CJ / Ahmad Syukri)
Ada sekian banyak lapangan kerja, laksana di kafe, bar, restoran, hotel dan yang paling unik yaitu bekerja di perkebunan. Eits, jangan terlalu meremehkan dulu ya. Kerja di negara Australia punya kompensasi yang lumayan tinggi loh. Seperti yang dijalani Ahmad Syukri, WNI yang menjadi pemetik paprika di perkebunan Bowen, Queensland, Australia.
Di hari kerjanya, Ahmad BEKERJA Dari jam 7 pagi Hingga 3 senja DENGAN bayaran 75 sen per bara paprika. Dalam sehari, rata-rata pekerja dapat memetik paprika sejumlah 120-150 bara. Jadi, pendapatan per dolar dapat mencapai 90-112 dolar Australia atau Rp940 ribu- Rp1,1 juta.
Tapi di balik gajinya yang lumayan, Anda mesti siap bekerja di bawah terik matahari dan mengusung paprika yang bebannya lumayan menguras tenaga. Di sisi lain, kamu dapat mendapat empiris baru, yaitu bekerja di kebun dan berkenalan dengan pekerja lain laksana dari Thailand, Korea, Cina dan Italia.
Diihak sebagai kegiatan utama, bekerja di kebun pun adalah syarat untuk mereka yang ingin visa perpanjangan WHV. Jadi bila kamu inginkan bekerja 1 tahun lagi, dan harus bekerja di sekitar 88 hari.
Bagi Yang tertarik, kamu DAPAT mengajukan WHV DENGAN memenuhi Berkas persyaratan Dari Pemerintah Australia. Program yang digunakan untuk membantu pertukaran pelajar ini dapat dibuntuti oleh WNI yang berusia 18-30 tahun.
Comments
Post a Comment