Alasan Orang Sunda Tak Mau Disebut Orang Jawa
Alasan Orang Sunda Tak Mau Disebut Orang Jawa
Ketika kamu bertemu dengan orang sunda, mereka enggan disebut orang jawa, sebenarnya sudah tak terbantahkan bahwa sunda berada dipulau jawa. Selain tersebut juga orang sunda saat merantau, tentu orang bakal mengenalnya dengan orang jawa sebab tinggal dipulau jawa. Ternyata begini dalil orang sunda enggan disebut orang jawa
Dari segi bahasa, bahasa sunda dan jawa paling berbeda. Perlu diketahui, bahwa menurut banyak sekali orang Sunda, kalimat “orang Jawa” memiliki makna yang berbeda. Dimana “orang Jawa” merujuk untuk suku, yakni suku Jawa. Jadi bila mau merujuk untuk tempat, tambahkanlah kata ‘pulau’ di tengahnya, sampai-sampai kalimatnya menjadi “orang pulau Jawa”.
Karena tersebut pula tidak sedikit orang Sunda yang suka bertanya untuk orang Jawa dengan kalimat “Mas/mbak, mau kembali ke Jawa ya?”, atau “Mas/mbak, dari Jawa nya sebelah mana?”. Mungkin terdengar mengherankan bagi yang baru mendengar kalimat tersebut. Tapi seringkali itu dibacakan oleh orang-orang Sunda generasi kelahiran sebelum tahun 90-an. Sekarang seringkali lebih ke nama kota, laksana Jogja, Solo, Malang, Surabaya, dll.
Orang Sunda tidak inginkan disebut orang Jawa, sebab jelas suku Sunda bukanlah suku Jawa, sebab mempunyai bahasa dan kebudayaan yang berbeda, meskipun ada keserupaan dan kesamaan diantara keduanya. Dan dari sisi administratif pun, menyaksikan dari sejarah kerajaannya, suku Sunda mempunyai pemerintahan sendiri yang terpisah dari suku Jawa.
Kemudian, orang Sunda pun tidak inginkan disebut dengan panggilan bahasa Jawa laksana Mbak/Mbakyu dan Mas. Kenapa? Karena bahasa Sunda juga mempunyai panggilannya tersendiri, yakni Aa guna laki-laki (biasanya guna yang berusia lebih tua); Akang guna laki-laki seluruh usia; Teteh untuk wanita (biasanya guna yang berusia lebih tua); Neng/Nyai untuk wanita semua usia; Abah/Bapak guna ayah/bapak-bapak; Emak/Ibu/Mamah guna ibu/ibu-ibu; dan Emak guna nenek/nenek-nenek. Beredar pun mitos bahwa orang sunda tak boleh menikah dengan orang jawa, kalo urusan tersebut terjadi hubungan nya gak bakal langgeng
Ketika kamu bertemu dengan orang sunda, mereka enggan disebut orang jawa, sebenarnya sudah tak terbantahkan bahwa sunda berada dipulau jawa. Selain tersebut juga orang sunda saat merantau, tentu orang bakal mengenalnya dengan orang jawa sebab tinggal dipulau jawa. Ternyata begini dalil orang sunda enggan disebut orang jawa
Dari segi bahasa, bahasa sunda dan jawa paling berbeda. Perlu diketahui, bahwa menurut banyak sekali orang Sunda, kalimat “orang Jawa” memiliki makna yang berbeda. Dimana “orang Jawa” merujuk untuk suku, yakni suku Jawa. Jadi bila mau merujuk untuk tempat, tambahkanlah kata ‘pulau’ di tengahnya, sampai-sampai kalimatnya menjadi “orang pulau Jawa”.
Karena tersebut pula tidak sedikit orang Sunda yang suka bertanya untuk orang Jawa dengan kalimat “Mas/mbak, mau kembali ke Jawa ya?”, atau “Mas/mbak, dari Jawa nya sebelah mana?”. Mungkin terdengar mengherankan bagi yang baru mendengar kalimat tersebut. Tapi seringkali itu dibacakan oleh orang-orang Sunda generasi kelahiran sebelum tahun 90-an. Sekarang seringkali lebih ke nama kota, laksana Jogja, Solo, Malang, Surabaya, dll.
Orang Sunda tidak inginkan disebut orang Jawa, sebab jelas suku Sunda bukanlah suku Jawa, sebab mempunyai bahasa dan kebudayaan yang berbeda, meskipun ada keserupaan dan kesamaan diantara keduanya. Dan dari sisi administratif pun, menyaksikan dari sejarah kerajaannya, suku Sunda mempunyai pemerintahan sendiri yang terpisah dari suku Jawa.
Kemudian, orang Sunda pun tidak inginkan disebut dengan panggilan bahasa Jawa laksana Mbak/Mbakyu dan Mas. Kenapa? Karena bahasa Sunda juga mempunyai panggilannya tersendiri, yakni Aa guna laki-laki (biasanya guna yang berusia lebih tua); Akang guna laki-laki seluruh usia; Teteh untuk wanita (biasanya guna yang berusia lebih tua); Neng/Nyai untuk wanita semua usia; Abah/Bapak guna ayah/bapak-bapak; Emak/Ibu/Mamah guna ibu/ibu-ibu; dan Emak guna nenek/nenek-nenek. Beredar pun mitos bahwa orang sunda tak boleh menikah dengan orang jawa, kalo urusan tersebut terjadi hubungan nya gak bakal langgeng
Comments
Post a Comment