Akibat Pesan Hoax di WhatsApp, Pegawai Google Tewas Dikeroyok Ribuan Orang
Akibat Pesan Hoax di WhatsApp, Pegawai Google Tewas Dikeroyok Ribuan Orang
Akibat kabar hoax yang beredar lewat jejaring sosial WhatsApp, seorang pegawai Google di India, Mohammad Azam menjadi korban amukan massa.
Bersama dua orang temannya, Azam dikeroyok oleh selama 2000 orang di wilayah Bidar negara unsur Karnataka selatan, India.

Dilansir dari dailymail.co.uk, Jumat, 20 Juli 2018, urusan itu dirangsang oleh pesan berantai WhatsApp palsu yang mengandung kabar penculikan anak-anak di India. Tak ayal, dampak pesan hoax tersebut, Azam menjadi sasaran amukan massa sampai tewas.
Semenatara teman-teman Azam, tergolong seorang penduduk negara Qatar, terluka parah dalam pengeroyokan.
Tak melulu Azam dan teman-temannya yang menjadi korban dampak pesan hoax tersebut. Lebih dari 20 orang dikabarkan sudah digantung di India sesudah dituduh mencuri anak-anak dalam dua bulan terakhir.
Polisi akhirnya menciduk 32 orang sebab telah menciptakan Azam meninggal dunia sebab dikira penculik anak-anak yang beredar di pesan berantai.
Kronologis kejadian
Polisi menuliskan Azam yang berusia 27 tahun dan temannya pulang ke lokasi tinggal mereka di kota tetangga Hyderabad setelah mendatangi seorang rekan di Bidar. Dalam perjalanan, mereka berhenti sebentar guna menawarkan cokelat untuk anak-anak sekolah setempat.
Tetapi di antara anak mulai menangis, dan menciptakan para orang tua mendakwa Azam dan temannya hendak menculik anak-anak laksana pesan berantai yang tengah tersebar luas.
“Salah satu dari mereka melakukan pembelian cokelat dari Qatar dan mengupayakan menawarkannya untuk anak-anak sebagai tanda kasih sayang,” ungkap Wakil Kepala Polisi Bidar, VN Patil.
Lanjut Patil mengatakan, ketiga orang itu sukses melarikan diri namun diserang oleh gerombolan yang jauh lebih tidak sedikit beberapa mil di depan setelah warga setempat menyebarkan berita bila mereka ialah penculik lewat WhatsApp.
Mobil Azam dan temannya juga terbalik sesudah menabrak pembatas jalan yang ditaruh oleh massa yang marah sebelum mereka diseret terbit dari kendaraan. Mereka dipukul dengan tongkat dan batu.
Sebuah video mengindikasikan seorang polisi memohon untuk para penyerang saat mereka menendang dan memukul korban dengan tongkat. Akibat kejadian ini, tiga polisi ikut terluka sebab berupaya mengamankan Azam dan teman-temannya.
Akibat kabar hoax yang beredar lewat jejaring sosial WhatsApp, seorang pegawai Google di India, Mohammad Azam menjadi korban amukan massa.
Bersama dua orang temannya, Azam dikeroyok oleh selama 2000 orang di wilayah Bidar negara unsur Karnataka selatan, India.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Jumat, 20 Juli 2018, urusan itu dirangsang oleh pesan berantai WhatsApp palsu yang mengandung kabar penculikan anak-anak di India. Tak ayal, dampak pesan hoax tersebut, Azam menjadi sasaran amukan massa sampai tewas.
Semenatara teman-teman Azam, tergolong seorang penduduk negara Qatar, terluka parah dalam pengeroyokan.
Tak melulu Azam dan teman-temannya yang menjadi korban dampak pesan hoax tersebut. Lebih dari 20 orang dikabarkan sudah digantung di India sesudah dituduh mencuri anak-anak dalam dua bulan terakhir.
Polisi akhirnya menciduk 32 orang sebab telah menciptakan Azam meninggal dunia sebab dikira penculik anak-anak yang beredar di pesan berantai.
Kronologis kejadian
Polisi menuliskan Azam yang berusia 27 tahun dan temannya pulang ke lokasi tinggal mereka di kota tetangga Hyderabad setelah mendatangi seorang rekan di Bidar. Dalam perjalanan, mereka berhenti sebentar guna menawarkan cokelat untuk anak-anak sekolah setempat.
Tetapi di antara anak mulai menangis, dan menciptakan para orang tua mendakwa Azam dan temannya hendak menculik anak-anak laksana pesan berantai yang tengah tersebar luas.
“Salah satu dari mereka melakukan pembelian cokelat dari Qatar dan mengupayakan menawarkannya untuk anak-anak sebagai tanda kasih sayang,” ungkap Wakil Kepala Polisi Bidar, VN Patil.
Lanjut Patil mengatakan, ketiga orang itu sukses melarikan diri namun diserang oleh gerombolan yang jauh lebih tidak sedikit beberapa mil di depan setelah warga setempat menyebarkan berita bila mereka ialah penculik lewat WhatsApp.
Mobil Azam dan temannya juga terbalik sesudah menabrak pembatas jalan yang ditaruh oleh massa yang marah sebelum mereka diseret terbit dari kendaraan. Mereka dipukul dengan tongkat dan batu.
Sebuah video mengindikasikan seorang polisi memohon untuk para penyerang saat mereka menendang dan memukul korban dengan tongkat. Akibat kejadian ini, tiga polisi ikut terluka sebab berupaya mengamankan Azam dan teman-temannya.
Comments
Post a Comment